Tuhan bersamaku saat di sekolah


Hari ini hasil tes mid semester sudah dibagikan pada anak-anak, termasuk aku. Begitu menjelang pembagian kertas yang bertuliskan nilai itu, rasanya deg-deg an banget, antara takut campur bingung soal nilai yang bakalan dilihat dan ditunjukkan sama orang tua.

Saat itu, di  kelasku suasananya terdiam, bingung memikirkan nilainya bagaimana, sambil mendengarkan wali kelasku memberikan nasihat tentang mata pelajaran yang nilainya cukup mengkhawatirkan. Dan setelah itu, wali kelasku membacakan peringkat 1-10 di kelas. Dan wow, aku termasuk di dalamnya. Thanks God :)
Lalu, tiap anak dipanggil satu-satu buat mengambil hasil mid semester. Kemudian aku melihat nilaiku. Aaaaaa ternyata 2 mata pelajaran ada yang nggak tuntas. Sedihh. Tapi apapun nilai yang didapat, tidak boleh putus asa, harus lebih bagus nanti di depannya. Cieee.
Oya, aku juga mau sharing tentang mid semesterku kemaren, tapi gak secara detail, hanya pengalaman yang menurutku mengena.
Yang pertama, sewaktu tes bahasa Indonesia dengan waktu 120 menit dan soalnya uraian semua! Aku mengerjakannya dengan perasaan campur aduk. Bingung plus nahan mules. Wah makin menjadi-jadi. Setelah aku rasa sudah selesai, aku melihat-lihat soal dan jawabannya lagi, walaupun perutku bener-bener sudah mules saat itu. Dan guru di kelas bilang “waktu tinggal 30 menit lagi!”, dan saat itu aku baru sadar ternyata ada 5 soal yang gak aku baca, jadi belum aku jawab. Aku panik banget saat itu. Aku langsung membaca soalnya, dan menulis jawaban dengan mikir cepat, padahal aku gak tau jawaban yang benar. Dan setelah hasilnya dibagi, ternyata tetep gak tuntas, yaitu enam koma. Tapi andaikata aku mengabaikan soal itu, aku bisa rugi 20 nilai dan dapat lebih jelek dari enam koma. Thanks God :)
Yang kedua, di ruanganku waktu mid, ada seorang cowok yang ketahuan nyontek. Awalnya dia izin ke belakang sama guru. Lalu dibolehin. Tapi si guru curiga sama si anak, dan lalu mengintip dari balik pintu. Beberapa saat kemudian, si guru keluar dan berteriak pada anak yang izin ke belakang itu “Kamu dapat nilai 0!! Dan bla bla bla”. Si guru tak lupa menasihati seisi ruanganku supaya tidak meniru anak itu.
Yang ketiga, mataku berdarah saat tes mid itu. Jadinya sebagian mata kiriku berwarna semerah darah. Mulanya aku tahu pada malam hari sebelum tidur, waktu aku ngaca di atas bola mata ada merah – merah, lalu aku buka kelopak mata, dan aku menemukan warna merah darah yang mataku. Dua hari kemudian aku dibawa ke dokter. Ternyata ada pembuluh darah di permukaan mataku yang pecah.
Yang keempat, tepat di hari terakhir, bibirku mengeluarkan darah tepat di sariawan. Hiii mengerikan. Sakiit banget rasanya. Udah begitu, sariawanku dimulut ada tigaaa. Gak tanggung tanggung tiga sekaligus. Untungnya tidak parah. Dan saat ini, keadaannya pun mulai membaik, baik mata maupun bibirku.
Jadi intinya, semua kegiatan yang kita lakukan itu tak lepas dari Tuhan. Segala hal yang kita alami, baik maupun buruk, asal kita mohon penyertaan Tuhan, semuanya akan terasa mudah dijalani. GBU 
Labels: ,
edit

No comments :